Sesatkan Aja Sekalian


Ini sebuah kisah yang entah dari negara mana atau dari belahan bumi mana. Mungkin ini malah dari planet yang gw sendiri gak tau ada di mana. Ah, sudahlah, baca aja sendiri. Dan maaf, gak ada gambar sama sekali.

Hari ini jalanan lengang, kebetulan liburan yang kejepit membuat sebagian banyak orang lebih memilih untuk berlibur ke luar kota. Dan tau sendiri, jalanan Jakarata pun menjadi lengang, nah, ini kesempatan untuk memacu kendaraan dengan sedikit lebih kencang.

Pagi itu si Jhony sedang bersiap-siap buat ngejemput sang pujaan hati. Nah, si Johan tetangganya pun juga sama, dia mau njeput sang bidadari yang punya senyum tiga jari. Dan dari mulut mereka terdengar ucapan yang sudah sering mereka lontarkan.

Jhony: Mau ngapel, bro?

Johan: Yoi dong, mau jalan-jalan gw. Elo juga kan?

Jhony: Hehehe…, tau aja bro.

Johan: Tumben, biasanya jam segini elo masih ngorok.

Jhony: Kayak elo kagak aja, bro.

Dan tawa pun pecah di pagi itu, ya, jam 9 pagi di mana biasanya mereka masih nyenyak di bawah selimut.

Ya pagi itu si Jhony dan Johan mau mengajak pasangannya masing masing ke Ragun An, tapi kayaknya mereka berdua gak janjian, jadi si Jhony  jalan duluan dan tidak berapa lama, Johan pun menyusul.

Jhony dengan bebek supernya menembus jalanan Jakarata yang cukup lengang di pagi itu. Bebeknya itu dipacu tidak terlalu kencang, yah kisaran 60 kpj saja. Nah, karena lengang beberapa lampu lalu lintas yang dia lewati ia terobos begitu saja, padahal lampu tersebut sedang merah. Alhasil beberapa cubitan mesra dari Mey Mey, pacar Jhony, mendarat di pinggang si Jhony.

Tanpa disadari Jhony, ternyata Johan sudah “menguntit” di belakangnya. Walau berangkat setelah Jhony, namun Johan bisa menyusul Jhony karena Johan memacu motor sportnya dengan kecepatan 80 kpj.

Ketika menyalip Jhony, Johan menyalakan klakson “Towa”-nya, dan tidak berapa lama, terdengarlah bunyi sirine dari motor tersebut. Yah, walaupun jalanan lengang, nampaknya Johan “tidak rela” kalo di depannya ada kendaraan lain.

Tidak berapa lama akhirnya Jhony sampai di Ragun An, dan tanpa sengaja juga, ternyata ia parkir di samping motor si Johan. Tanpa basa-basi, di telp lah si Johan oleh si Jhony, dan mereka janjian bertemu di sebuah lokasi yang sudah disepakati.

Johan: Elo ke sini juga?

Jhony: Iya, Han. Nah, elo ke sini kenapa gak bilang-bilang?

Johan: Ya, mana gw tau kalo elo mau ke sini. Eh, tapi tadi elo bahaya tuh, gak safety.

Jhony: Bahaya apaan, Han?

Johan: Elo berapa kali tadi nerobos lampu merah? Kan bahya, gak kasian ama Mey Mey, lo?

Jhony: Sepi, Han, kan gw liat kanan kiri sebelom ngegas.

Johan: Ya, tetep gak safety. Trus, itu kan ngelanggar undang-undang.

Jhony: Kayak elo kagak aja, Han.

Johan: Maksud lo?

Jhony: Noh lampu disko ama speker eskrim, emang itu kagak ngelanggar undang-undang?

Johan: Tapi ini tetep gak ngebahayain, Jhon. Kalo elo kan ngebahayain diri sendiri sama cewek elo.

Jhony: Ah, kagak safety gimana? Wong gak ada yang lewat kok, kecuali ada yang lewat, baru gak safety.

Tanpa diduga dan dinyana, ternyata cewek-cewek mereka mulai kesal, akhirnya mereka ikutan bersuara.

Mey Mey: Eh, elo sama elo, sama aja, kagak ada yang bener.

Dewi: (sambil nunjuk Johan) Elo sok-sokan safety, sok gembar-gembor taat undang-undang, tapi nyatanya? Noh, masih ada lampu disko ama speker eskrim di motor lo, jadi jangan bilang si Jhony gak taat UU, elo aja kagak taat UU.

Jhony: Rasain lo, cewek lo tuh yang ngomong.

Mey Mey: (sambil nunjuk Jhony) Elo juga sama, nengok si nengok, tapi lama-lama kebiasaan. Tadi hampir nabrak orang kan, lo? Makanya, kalo lampu merah berhenti.

Dewi: Gak usah pada sok-sokan deh, kalo salah ya salah aja, gak usah cari pembenaran.

Mey Mey: Tau salah masih aja cari alesan, mending pulang naek taksi gw, malu. Motor sih keren, tapi kelakuan?

Dewi: Sama, gw juga malu, motor doang gede, katanya macho, tapi orangnya cemen.

Johan: Kok cemen?

Dewi: Kalo gak cemen, ngapain pake begituan?

Akhirnya Dewi dan Mey Mey pergi meninggalkan Johan dan Jhony yang masih merenungi apa yang diucapkan kekasih mereka masing-masing.

Yah, sepenggal cerita yang tempat dan nama-nama yang ada di dalamnya hanya rekayasa belaka. Kalau ada kesamaan, mohon dimaafkan.

Lha terus kalo di dunia nyata ada yang begitu piye? Udah, DIEMIN aja, suka-suka dia, mau pake SIRBO kek, mau NEROBOS LAMER kek, mau LEWAT TROTOAR kek, mau LAWAN ARUS kek, atau mau SMS/TELP SAMBIL NAEK MOTOR kek, biarin aja.

Ketika mengingatkan dianggap flaming, BC, atau mejelek-jelekan, langkah satu-satunya ya, SESATKAN aja sekalian.

Iklan

13 respons untuk ‘Sesatkan Aja Sekalian

  1. Daddee berkata:

    Superr!! Kalo adanya di komunitas/kleb lain, masa bodo. Tapi klo adanya dilingkungan teman/komunitas sendiri. Teuteup diingatkan om 😀

  2. Salaam! Sori ya Bung2, sesama manusia WAJIB hukumnya saling mengingatkan, Ya toh?

    Ada sedikit ganjalan, KURANG TELITI (Amati SELURUH Pilot komersial, sblm TERBANG selalu melakukan cek-ricek,, lupa istilahnya, tapi bagian dari aktivitas menyangkut “check-list”; seperti, “Rudder?” Co-Pilot ngejawab: “Checked!”, dst…) Begitu pula KITA semua ketika hendak mengendari sepeda motor dan/atau mobil. Ya toh?

    Quote “Jhony: Ah, kagak safety gimana? Wong gak ada yang lewat kok, kecuali ada yang lewat, baru gak safety ”

    WAJIB hukumnya DIKOREKSI, terutama penggunaan kata “safety” di kalimat itu. Bukan sok pinter, sori, alhamdulillah ane sejak berumur enam tahunan sudah “ngoceh” dan membaca KOMIK (serial Superman membeli di “ruko” sebelah rumah di Toronga. Road. Glen-Iris, East Melbourne, Australia), serta sekolah maksimal s/d kelas dua tingkat “S.D.” (Auburn South Primary School) — SAFETY adalah KATA BENDA. Kata SIFATnya adalah SAFE. So, di dialog itu seharusnya dipergunakan kata SAFE ketimbang SAFETY..

    Ane bukan ahlinya dlm berbahasa Inggris, tetapi sekali lagi, alhamdulillah berumur sebelia itu sudah DIKARUNIAI Allah SWT kesempatan.peluang TERPAJAN pada Bhs yang sdh menjadi “lingua-franca” itu….

    Jangan marah ya, KITA semua paling akhli MENGERITIK pemerintah dan “penguasa”, tapi tidak jarang ketika KITA sendiri dikeritik, dikoreksi bahkan secara sangat SANTUN; malah merasa TERSINGGUNG. That’s hardly professional dong ah….

    Salaam.

    Regards to Torry Parantoro juga.

    Joe Jussac, Jr.

    • terima kasih atas sarannya om, dialog yang ada di sini itu penggambaran apa yang biasaya terjadi di dunia nyata om..
      orang lebih sering nyebut “safety” ketimbang “safe”, sama halnya orang lebih sering nyebut “gw” dari pada “aku” atau “saya”

      • Hai dude! OK gw paham dgb ur argumentlah. Persoalannya, istilah “gw” jika tak keliru sepadan atau serupa dg yg di kalangan “English-speaking people” dgn istilah “SLANG”-nya I (ai) menjadi cuma “me” atau “moi” (dibaca moa) dlm bhs Perancis. Tapi itu SLANG dude….

        Adapun istilah “safety” has NOTHING to do dgn SLANG. It is a NOUN or KATA BENDA, yg TIDAK dpt atau TIDAK BOLEH DIPERKOSA sbg KATA SIFAT “Safe”. Therefore, istilah yg BENAR dan TERTIB should be “SAFE RIDING” — bukan SAFETY RIDING….

        Gw memang BUKAN redaktur “thread” ini dan TIDAK BERHAK mengatur penggunaan Bhs apapun secara benar dan tertib.

        Jika tdk berkenan di hati Bung2 semua, silahkan tanyakan kpd the “native speakers” yg jujur terutama ttg “jabatan” kedua kata itu, yakni “safety” dan “safe”.

        Ya, memang tulisan atau dialog atau obrolan yg kita bicarakan itu bukan MAKALAH RESMI, skripsi atau desertasi atau apapun nama resminya, yg memang KUDU atau HARUS tertib dlm berbahasa….. otherwise, atau jika gak tertib atau ga benar, nilainya — sori — paling paling D.

        Trust me my young friends, KEBIASAAN berbahasa secara tertib dan benar — insha Allah — bakal membawa dampak POSITIF dalam berbagai aktifvitas/kegiatan HALAL lain kita; dan SEBALIKNYA (artinya, manakala kita “seenaknya” berbicara/menulis akibat sudah “latah” atau TERBIASA dgn ketidak-tertib-an.).

        OK dude, salaam lagi and carry on dgn DIALOG2 yg sehat dan bukan tak menarik itu; ketimbang “mikirin” KKN yg ga ada hentinya di “Negeri Maling” ini.

        Hamba, Kang Ucup at http://www.scribd.com/tjoaginsing — rambut sama sama hitam, yet, pendapat atau opini dpt berbeda. That’s wajar to yo…..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s