Kalau Gak Siap Mental, Jangan Beli Pulsar

Dunia tulis menulis di blog saat ini sedang gempar masalah STNK, Jaket, dan Helm dari salah satu pabrikan. Yap, pabrikan mana lagi kalau bukan BAJAJ. Kenapa gampar? Karna ada salah seorang konsumen yang menulis soal ketiga hal yang tadi disebutkan. Pertama, lamanya STNK (dijanjikan 3 mingguan, tapi sampai lebih dari 5 minggu belom kelar) dan kedua helm dan jaket yang tidak disertakan ketika unit dikirim.

Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa ATPM yang satu ini sangat “unik”. Mulai dari desain motornya sampai ke spare partnya. Dan salah satu ke-“unik”-annya adalah lamanya pembuatan STNK. Bagi konsumen biasa (gak punya jaringan internet) memang tidak aneh kalau dia jadi marah dan bahkan mencak-mencak nyamperin dealer tempat dia beli motor, tapi kalo konsumen yang punya jaringan internet? Ya, seharunya dia sudah tau informasi itu dan bisa mengantisipasinya.

Tapi ya sudahlah, semua sudah terjadi. Nah, ada sedikit informasi yang mungkin bisa dijadikan acuan buat siapa saja yang mau beli motor keluaran Bajaj dengan nama Pulsar (entah Pulsar 135LS, 180 UG4, atau 220F).

P220F, idola baru dari Pulsar Series. (gambar dari mbah google)

Pertama, body yang gak center. Periksa dengan teliti body kendaraan yang mau dibeli. Biasaya ada kemiringan di chasis motor, cuma hal ini belom tau penyebabnya apa, bisa jadi karna pengiriman. Cara ngeceknya, cek antara tangki bensin dengan jok motor lurus atau gak. Trus cek juga kemiringan chasis belakang, caranya cek celah antara behel dengan body, usahakan kiri dan kanan celahnya sama.

Kedua, STNK PULSAR itu LAMA. Saat ini, rata-rata STNK Pulsar itu 2 bulan, jadi kalau ada yang janji 3 minggu, jangan dipercaya. Dulu, jaman gw beli P200, STNK Mio adek gw itu jadinya 4 hari sedangkan P200 gw 2 minggu. Nah, sekarang, Mopang lokal aja ada yang 1 bulan, jadi wajar kalau Pulsar 2 bulan.

Ketiga, soal mekanik, no comment soal yang ini. Gw sendiri dah gak pernah serpis di BERES ketika kepala mekanik sebuah BERES langganan keluar dan pindah ke tempat lain (cuma 7 kali serpis di BERES; 4 gratis, 3 bayar). Dan kalau masalah mekanik BERES, kayaknya gak cuma si BAJAJ doang yang bermasalah, ATPM lain pun ada yang bermasalah dengan BERES-nya.

Keempat, susah nyari sparepart Pulsar. Selain sparetpart Pulsar itu masih IMPOR, kadang BERES males nyetok sparepart, makanya kadang part kosong atau harus inden. Trus, kenapa BAI gak bikin di lokal aja? Udah pernah nanya, jawabannya populasi Pulsar belom besar di Indonesia, kalau mereka produksi di lokal yang ada mereka bisa rugi. Kan kalau bikin cuma sedikit, biaya produksi bisa tinggi. Selain itu, Pulsar kan produk global, jadi kualitas dan material harus sama, karna itu mereka masih impor.

Kelima, helm dan jaket yang gak jelas. Nah, untuk urusan yang satu ini, silakan tanya sama dealer yang bersangkutan.

Ya, lima masalah utama itu lah yang akan dihadapi konsumen ketika beli si Pulsar. Jadi, kalau gak siap sama kondisi itu, jangan pernah beli Pulsar, gampang kan? Dan sekedar saran, jangan pernah terlalu percaya sama janji manis SALES apapun.

Iklan