Siang ini, seperti biasanya abis makan ngerokok sambil baca Kompas. Tujuan awalnya sih berita olahraga atau berita menarik lain + baca acara tv, hehehe….
Tapi pas lagi bolak-balik halaman tiba-tiba ada judul artikel yang bikin kaget, “Mau UN, Cyntia Malah Tewas Tertabrak“. “What! Kurang ajar nih yang nabrak”, begitulah pikiran gw, udah buruk sangka sama yang nabrak. Tapiiii…, setelah gw baca, ternyata yang salah, mmm…, baca petikannya aja ya:
Bambang (bapaknya cyntia) berusaha memacu kendaraan menerobos baringan kendaraan di depannya yang tengah berhenti untuk memberikan kesempatan bagi penyeberang jalan. Namun, rombongan penyeberang jalan sudah lebih dulu berada di depannya. Bambang pun mengerem motor secara mendadak hingga kehilangan kendali dan terjatuh. Sementara Cyntia terbanting ke tengah jalan dan tertabrak motor yang datang dari arah berlawanan. Akibat tabrakan itu, kepalanya cedera berat.
Saat di evakuasi ke Rumah Sakit Tugu, Jakarta Utara, nyawa Cyntia tidak tertolong. Sementara ayahnya mengalami cedera ringan pada tangan dan kaki.
Ini beritanya:
Pelajaran yang bisa dipetik:
Pertama, sabar, gak usah buru-buru, kalau depan kita berhenti, ya berhenti karna sudah pasti ada halangan di depan. Pun kita pengen mendahului, gunakan kecepatan yang wajar yang bisa kita kendalikan dan pastikan pandangan kita lebih menyapu dan tingkatkan kewaspadaan.
Kedua, lihat situasi jalan jauh ke depan, bukan hanya ban belakang kendaraan di depan kita. Jadi yang harus kita amati bukan cuma “pantat” kendaraan di depan kita, tapi juga situasi jauh di depan sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat.
Ketiga, tingkatkan kemampuan berkendara kita. Bukan untuk “mencari” situasi seperti ini (kejadian di atas, amit-amit dah…), tapi untuk jaga-jaga seandainya kita berada pada situasi yang benar-benar “tidak bersahabat” (jangan sampe…).
Keep safe ya teman…
Setuju om….kewaspadaan musti ditingkatkan